Marak, Penipuan Lewat "Online" di Bandung
Penulis : Kontributor Bandung, Rio
Kuswandi | Jumat, 4 Januari 2013 | 09:22 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com — Kasus kriminalitas yang pada saat
ini terbilang marak di Kota Bandung adalah penipuan jual beli online.
Dalam beberapa pekan terakhir, kepolisian Bandung menerima laporan dari
sejumlah orang yang mengaku telah menjadi korban penipuan lewat jual beli
secara online.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek)
Sumur Bandung Komisaris Polisi (Kompol) Janter Nainggolan mengatakan, korban
penipuan sebagian besar adalah mahasiswa. Rata-rata mereka bertransaksi
barang-barang elektronik seperti ponsel atau laptop.
"Mereka yang menjadi korban
melaporkan karena tergiur dengan harga yang sangat murah sehingga korban sangat
tertarik membelinya," kata Janter saat ditemui di Mapolsek Regol, Bandung,
Jawa Barat, Kamis (3/1/2013).
Para pelaku dan juga korban
kebanyakan bukan warga asli Bandung. "Korbannya kebanyakan beraktivitas di
wilayah kita karena wilayah kita ini kan pusatnya keramaian, mal-mal, dan
barang-barang elektronik lainnya, sedangkan pelakunya itu diduga dari daerah
lain atau bahkan mungkin dari luar kota," ujarnya.
Janter menyebutkan, korban tidak
memperhatikan kenyamanan. Korban lebih memilih harga yang murah daripada keamanan
dan kenyamanan transaksi pembelian.
"Lebih baik beda harga sedikit
kan daripada harus membeli barang yang murah, tetapi tidak jelas yang pada
akhirnya barang tidak dapat uang pun melayang. Sebagai pembeli, seharusnya tahu
detail bagaimana sistem jual beli barang online itu," kata Janter.
"Saya imbau kepada para warga
agar tidak tergiur dengan barang yang murah, tetapi tidak jelas. Warga agar
berhati-hati membeli barang secara online. Saat ini, penipuan barang online
sedang marak, banyak yang menjadi korban di Bandung," imbau Janter.
Saat ini, polisi masih menyelidiki
kasus-kasus penipuan tersebut karena kejahatan ini merupakan tindak pidana
cyber crime yang memerlukan teknik tersendiri untuk mengungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan catatan
akhir tahun 2012, kawasan Sumur Bandung menjadi salah satu wilayah yang
memiliki angka kriminalitas yang cukup tinggi di Kota Bandung, disusul kawasan
Regol, Andir, Coblong, dan Bandung Wetan. Jenis kejahatannya bervariasi,
seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian
kendaraan bermotor, narkoba, kenakalan remaja, dan sebagainya.
"Wilayah Sumur Bandung memang
memiliki angka kriminalitas yang cukup tinggi secara kuantitas dibandingkan
wilayah-wilayah lainnya karena kawasan ini merupakan pusat keramaian kota.
Untuk saat ini, penipuan jual beli online menjadi primadona di kawasan
kami," pungkasnya.
Editor :
Kistyarini
http://regional.kompas.com/read/2013/01/04/09225428/Marak.Penipuan.Lewat.Online.di.Bandung
latar belakang munculnya kasus :
Tergiur
dengan harga yang sangat murah sehingga korban sangat tertarik membelinya dan
korban
tidak memperhatikan kenyamanan. Korban lebih memilih harga yang murah daripada
keamanan dan kenyamanan transaksi pembelian.
proses terjadinya : korban kebanyakan dari kalangan mahasiswa yang tergiur dengan barang jual yang murah tanpa memerhatikan kenyaman dan mengerti sistem beli barang secara online.
penyelesaiannya :
Saat ini, polisi masih menyelidiki
kasus-kasus penipuan tersebut karena kejahatan ini merupakan tindak pidana
cyber crime yang memerlukan teknik tersendiri untuk mengungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar